oleh : Anugrah Fitriyah
Shalat adalah suatu masalah
yang sangat penting bagi setiap mukmin, karena shalat adalah sarana yang
terdekat untuk mendekatkan seorang hamba kepada tuhannya dan shalat merupakan
bukti keimanan seorang mukmin dan sarana untuk menyelamatkan dirinya dari siksa
Allah, seperti yang disebutkan dalam sabda Nabi saw :
(Tidak dapat menampilkan huruf arafnya)
Yang artinya : “Seorang yang menjaga shalatnya, maka
shalatnya akan menjadi cahaya, pembela dan keselamatan baginya di hari kiamat”
Shalat merupakan hal yang
paling pokok dalam islam sampai Rasulullah saw. berwasiat : “Perhatikan shalat.
Perhatikan shalat.” Sebelum beliau menghebuskan nafas yang terakhir. Tidak ada
kesempatan apapun seseorang meniggalkan shalat, sampaipun ia dalam keadaan yang
paling gawat, seperti ketika medan perang, shalat tetap harus ditegakkan oleh
setiap mukmin.
Keutamaan Shalat Fardhu jika dikerjakan dalam berjamaah. Shalat seorang
dalam berjamaah keutamaannya 27 kali dari shalat seorang diri, seperti yang
disebutkan dalam sebuah hadist.
Abdullah ibnu Mas’ud ra
menuturkan: “Shalat lima waktu berjamaah merupakan sunah nabi kalian saw.
Andaikata kalian shalat sendiri di
rumah-rumah kalian, maka kalian telah meninggalkan sunah nabi kalian saw, maka kalian telah meninggalkan sunah nabi
kalian saw. Andaikata kalian telah meninggalkan sunah nabi kalian saw. maka
kalian akan sesat.”
Adapun beberapa siksa yang
diperlihatkan kepada Rasullah saw. Pada malam isra’ dan mi’raj dapat memberi
pengaruh tersendiri di hati setiap
mukmin. Adapun kisahnya adalah sbagai berikut.
Nabi saw bersabda : “Maka aku berjalan dan tiba-tiba
aku mendapatkan daging segar. Tetapi tidak seorangpun yang mendekatinya.
Tiba-tiba ada daging yang telah membusuk, anehnya banyak orang yang
bergelombolan dan makan daging tersebut, sehingga aku bertanya : ”Wahai jibril,
siapakah mereka? ”
Jawab Jibril : “Mereka adalah sebagian dari umatmu
yang suka makan yang haram dan meninggalkan makanan yang halal.”
Nabi saw. Bersabda : “Kemudian aku melanjutkan
perjalananku dan tiba-tiba aku bertemu dengan sekelompok orang dengan yang punuknya
seperti punuk unta dan mulutnya lebar. Lalu mereka membukakan mulut mereka dan
menelan bara api sebanyak-banyaknya. Kemudian bara api itu keluar dari bawah
mereka. Aku lihat mereka mengadu kepada Allah.
Tanyaku : “ Wahai Jibril, Siapakah mereka ?”
Jibril pun menjawab : “ Mereka adalah sebagian dari
umatmu yang suka makan harta anak yatim secara zalim.
Nabi saw. Bersabda : “ Kemudian aku melanjutkan
perjalananku sejenak, tiba-tiba aku melihat sekelompok wanita yang digantung
pada payudara mereka.
Aku bertanya : “ Siapakah mereka, wahai
jibril? ”
Jawab Jibril : “ Mereka adalah para penzina dari
kaummu”
Nabi saw. Bersabda : “
Kemudian aku melanjutkan perjalananku, tiba-tiba aku bertemu degan sekelompok
orang yang perutnya besar, sebesar rumah. Jika mereka berdiri maka mereka akan
terjatuh kembali dan berteriak : “Ya Allah, janganlah engkau datangkan hari
kiamat”
Aku bertannya : “ Siapakah
mereka, wahai jibril? ”
Jibril pun menjawab : “ Mereka
adalah sebagian dari umat mu yang suka makan harta riba.”
Sabda Nabi saw : “Kemudian aku
melanjutkan perjalanan sejenak, Kemudian aku bertemu dengan sekelompok orang
yang mengiris daging punggung mereka, kemudian menelannya dan dikatakan kepada
mereka : “ Makanlah sebagaimana kalian memakan daging saudara kalian sendiri “
Aku bertannya : “ Siapakah mereka, wahai
jibril? ”
Jawab Jibril : “ Mereka adalah
sebagian dari umatmu yang suka menggunjing orang lain
Sabda Nabi saw. : “Selanjutnya
aku meneruskan perjalananku sejenak, tiba-tiba aku bertemu dengan sekelompok
orang yang memukuli kepala mereka masing-masing dengan batu besar. Setiap
mereka memukuli, kepala mereka akan hancur dan kembeli lagi seperti semula.
Demikian mereka terus memukulinya tanpa berhenti sesatpun.
Aku bertannya : “ Siapakah
mereka, wahai jibril? ”
Jawab Jibril : “ Mereka adalah
sebagian dari umatmu yang merasa berat melakukan shalat fardhu ”
Temen-teman dan semua yang ada
disini yang dirahmati Allah.
Dalam kisah israj’ dan mi’raj
itu banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari padanya, di antaranya di
fardhukannya shalat lima waktu dan berbagai siksa bagi para pelakunya ketika di
dunia.
Hendaknya kita selalu bertakwa kepada Allah, Jadikan
lah mikzizat isra’ sebagai sebaik-baik pendorongmu untuk mentaati semua
perintah agama, khususnya perintah shalat sebagai penghalangmu dari segala
perbuataan maksiat.
Wassalammualaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar